Kamis, 28 Juni 2018

Terbang Asik Jakarta - Roma dengan Turkish Air

Turkish Air
Setelah permintaan cuti 2 minggu disetujui bos, saatnya berburu tiket. Waktu yang tersedia 4 bulan sebelum tanggal keberangkatan. Supaya dapat harga yang termurah saya mencari tiket lewat aplikasi traveloka yang membandingkan harga tiket dari beberapa penerbangan. Harga tiket penerbangan di hari yang ditentukan selalu berubah-ubah, jadi harus selalu dicek harganya. Setelah beberapa kali mengecek untuk mendapat harga yang paling pas dikantong, akhirnya ketemulah penerbangan Turkish Air Jakarta - Roma pulang pergi seharga 9,5 juta.

Dua tahun sebelumnya saya menggunakan Etihad, penerbangan Kuala Lumpur - Paris dan Roma - Jakarta dengan harga 8,5 juta ditambah Jakarta - Kuala Lumpur 500 rbu, total 9 juta rupiah. Saya mencoba cara yang sama beli tiketnya tahun ini ternyata harga tiket Etihad lebih dari 15 juta. Harganya sudah berubah jauh dibanding dua tahun sebelumnya.

Baru kali ini saya mencoba naik pesawat Turkish Air kelas ekonomi, jurusan Jakarta - Roma dan transit di Istanbul. Fasilitas tiket memadai, bagasi 30 kg, kabin 8 kg, makanan dan minuman serta check in online dan memilih kursi. Saya lebih suka memilih kursi di dekat jalur jalan agar mudah keluar pesawat dan ke toilet.

Hari keberangkatan tiba, penerbangan Turkish Air lewat terminal 2 internasional bandara Soekarno Hatta, belum ikutan pindah ke terminal 3 internasional. Saya masih harus menjalani 2 kali pemeriksaan, sebelum masuk area check in dan sebelum masuk ruang tunggu. Berbeda dengan beberapa bandara lain misalnya Bandara Sepinggan Balikpapan, pemeriksaan X-ray satu kali, sebelum masuk ruang tunggu tidak ada pemeriksaan x-ray sebelum check in. 

Selanjutnya saya menuju imigrasi dan menunjukkan visa Schengen, petugas imigrasi sedikit bertanya tentang tujuan ke Eropa apakah bekerja, saya jawab untuk berwisata karena visa Schengennya untuk wisata.

Cairan yang boleh dibawa ke kabin hanya 100 mL, sedangkan saya masih membawa botol aqua yang masih penuh, akhirnya saya minum setengah dan sisanya nitip buang di ember petugas kebersihan.

Sebelum menuju X-ray saya sudah melepaskan jacket, ikat pinggang dan jam tangan agar proses cepat. Menjengkelkan sekali melihat penumpang tidak siap sedia dan melepaskan perlengkapan tersebut di depan alat X-ray sangat menghambat antrian dibelakangnya.
Layar hiburan
Kursi

Rute pertama menuju Istanbul Turki.
Pesawat yang saya tumpangi agak besar dalam satu baris sembilan kursi. Kelebihan pesawat besar, goncangan selama terbang relatif tidak terlalu terasa dibanding pesawat berukuran kecil. Jarak kursi satu dengan lain agak lapang dan diberi pijakan kaki di kursi depannya.
Pouch Karin Institute
Perlengkapan yang tersedia adalah selimut dan bantal serta pouch Institute Karite Paris berisi sikat dan pasta gigi, lip balm, penutup mata, penutup telinga dan kaos kaki. Bagi saya AC di pesawat dingin banget jadi selimut sangat penting. Hiburan yang disediakan juga menarik, film terbaru, maupun blockbuster, game serta lagu-lagu terbaru dan popular lainnya. 
Zach King Video Keselamatan
Istimewanya video instruksi keselamatan dibintangi Zach King, Youtuber yang terkenal dengan video sulapnya. Trik sulap Zach King mengiringi setiap bagian penjelasan keselamatan. Saya yang biasanya males-malesan nonton video instruksi keselamatan jadi lebih memperhatikan, video mengesankan dan tidak membosankan ini.

Makanan

Makanan yang dihidangkan lumayan enak yaitu ayam panggang dan pasta, urap sayuran, puding, potongan buah segar dan roti. Pilihan minumannya juga banyak kopi, teh, jus buah berbagai rasa coca cola, anggur dan minuman beralkohol juga disediakan. Untuk sarapan disediakan omelet, roti dan salad. Selama perjalanan perut terjamin.
Makan Malam
Makan Pagi
Para pramugari dengan sigap melayani kebutuhan penumpang. Sayang sekali penampilan pramugarinya terlihat kurang menarik dengan seragam biru tua (dongker) berupa jas dan rok disertai slayer pada kerah baju, pilihan yang warna terlihat kurang fashionable. Berbeda dengan seragam Etihad, Emirat dan Garuda Indonesia yang lebih berwarna dan menarik.
Pramugari Turkish Air
Bandara Ataturk Istanbul

Saya transit di bandara Ataturk Istanbul selama 3 jam, untuk ganti pesawat menuju ke Roma. Semua penerbangan jarak jauh contohnya dari Asia tenggara ke Eropa dan sebaliknya selalu transit di bandara hub nya untuk efisiensi bahan bakar dan meningkatkan jumlah penumpang. 
Bandara Ataturk Istanbul
Turun dari pesawat, bus tersedia untuk mengantar ke terminal kedatangan. Sebelum masuk ke terminal seluruh barang bawaan diperiksa melewati X-ray, tas, handphone, jam tangan, ikat pinggang serta laptop harus dikeluarkan dari tas diletakkan terpisah (ini yang sering dilupakan). Berbeda pesawat Turkish Air asal Eropa yang transit di bandara ini tidak perlu melalui pemeriksaan X-Ray sebelum menuju ruang terminal bandara, petugas hanya memeriksa tiket penerbangan selanjutnya.

Tiket penerbangan Turki Roma sudah dicetak sejak check in awal di Jakarta. Pada boarding pass tercantum boarding time (1 jam sebelum keberangkatan) tetapi tidak mencantumkan nomor pintu keberangkatan. Sambil menunggu pengumuman pintu keberangkatan yang akan diumumkan 2 jam sebelum keberangkatan, saya keliling-keliling dulu di terminal.
Fasilitas Terminal 1 Internasional Bandara Ataturk Istanbul ini lengkap mulai dari toko duty free, restoran makanan Asia maupun Eropa, toko barang-barang bermerek dan food court. Terminal ini terasa seperti mal di Jakarta.
Bandara Ataturk
Fasilitas menarik yang disediakan Turkish Air adalah tur gratis mengelilingi kota Istanbul untuk penumpang yang transit lebih dari 6 jam dan maksimal 24 jam, jadwal turnya sebagai berikut :
     .      08.30 – 11.00 (Sightseeing Tour)
·      09.00 – 15.00 (Tour)
·      09.00 – 18.00 (Tour)
·      12.00 – 18.00 (Tour)
·      16.00 – 21.00 (Cultural Walk Tour)
Panduan dalam bahasa Inggris serta biaya makan (sarapan dan makan siang), tiket masuk ke Museum dan situs sejarah tersedia secara gratis. Tetapi tetap harus  membayar VOA (Visa On Arrival) Turki. Informasi lengkapnya klik disini. Sayang sekali saya hanya transit sekitar 3 jam jadi tidak bisa ikut tur ini.

Rute berikutnya penerbangan Istanbul – Roma selama 3 jam. Jaraknya lebih dekat sehingga fasilitasnya tidak selengkap penerbangan sebelumnya. Fasilitas yang tersedia layar hiburan, bantal dan satu kali makan serta berbagai minuman akan tetapi selimut dan pouch tidak tersedia. Saat ini adalah bulan puasa (Ramadhan) tetapi makanan tersedia seperti biasanya. Fasilitas yang asik ini membuat saya lebih menikmati penerbangan panjang ini. 

Bandara Fumicino, Roma 

Turun dari pesawat, saya sudah disambut dengan pemeriksaan X-Ray, selanjutnya menuju pemeriksaan paspor imigrasi yang antriannya sangat panjang. Khusus pemegang paspor eropa dan USA serta membawa anak-anak mendapat prioritas jalur khusus. Setelah sekitar 40 menit menunggu antrian imigrasi, akhirnya dapat cap imigrasi italia juga di paspor. Lanjut menuju pengambilan bagasi, tidak lama ditunggu datanglah koper saya. Saya keluar pintu yang tidak pakai pemeriksaan x-ray.

Petualangan di Italia di mulai…..

Sabtu, 09 Juni 2018

Tips dan Detail membuat visa Schengen Italia

Colosseum
Colosseum, menara Pisa, Roma, Venezia, Trevi Fountain, Vatikan City adalah tempat wisata yang sangat mempesona dan sangat terkenal di dunia dan semuanya ada di negara Italia. Tanpa mengunjungi Roma ibu kota kerajaan Romawi, pusat peradaban Eropa, perjalanan ke Eropa kuranglah lengkap.

Dua tahun yang lalu saya berkunjung ke beberapa negara Eropa yaitu Perancis, Belgia, Belanda, Jerman, Swis dan Italia. Yang paling berkesan diantara semuanya adalah kota Roma dan Italia. Arsitekturnya sangat indah serta makanannya paling enak. Dalam dua minggu nanti saya akan berkelana menjelajahi Italia.

Syarat utama mengunjungi Italia adalah mempunyai visa Schengen. Visa ini berlaku untuk 26 negara termasuk Perancis, Belgia, Belanda, Swis, Jerman, Spanyol dan beberapa negara lainnya. Cara memilih negara tempat mengurus visa Schengen adalah :

  1. Negara yang kita kunjungi paling lama 
  2. Negara yang pertama kali kita kunjungi di wilayah visa Schengen
Kali ini saya hanya mengunjungi negara Italia sehingga pengurusan Visa Schengennya melalui kedutaan Italia yang diwakilkan pada agen VFS Global mal Kuningan City lantai 1 untuk pengumpulan dokumen dan pengambilan visa. Jadi saya tidak perlu datang ke kedutaan Italia.

Informasi mengenai pengurusan visa Schengen Italia klik disini . Berikut ini dokumen yang diperlukan  :
  1. Aplikasi visa diisi secara online . Setelah diisi lengkap, dicetak dan ditandatangani formulir tersebut.
  2. Dua buah pas foto terbaru dan berwarna, ukuran 35x45mm dengan latar belakang putih dan sesuai dengan standard dari ICAO. 
  3. Paspor yang masih berlaku paling tidak 3 bulan setelah tanggal berakhirnya visa. Paspor tersebut tidak boleh mempunyai koreksi atas data-data identifikasi pribadi. Jika paspor anda mempunyai koreksi-koreksi ini, anda diharuskan mengganti paspor anda dengan yang baru dengan data-data yang benar. Koreksi tambahan pada halaman 4 atau 5 TIDAK DAPAT DITERIMA
  4. Foto kopi dari halaman bio-data paspor. Untuk warga negara asing, harap lampirkan salinan dari surat ijin tinggal di Indonesia (KITAS, KIMS, KITAP)
  5. Asuransi perjalanan untuk semua masa kunjungan. Polis asuransi ini harus  mencantumkan informasi berikut ini : Nama tertanggung dan periode dari asuransi ini. Jumlah pertanggungan setara dengan Euro 30.000. Mencakup seluruh wilayah Schengen - tidak hanya italia dan mencakup seluruh periode kunjungan di wilayah Schengen (seperti tercantum dalam tiket penerbangan). 
  6. Surat keterangan kerja yang menyatakan posisi dari pemohon, jangka waktu bekerja, konfirmasi bahwa pemohon telah mendapatkan ijin cuti untuk periode libur tersebut dan bahwa pemohon akan kembali bekerja setelah kembali ke Indonesia. Harap lampirkan juga satu fotokopi dari TDP/SIUP perusahaan.
  7.  Surat referensi bank dan fotokopi otentik bukti keuanan pribadi selama 3 bulan terakhir. Jika perjalanan Anda dibiayai oleh orang lain, silakan lampirkan sebuah surat pernyataan yang ditandatangani oleh orang tersebut (lampirkan fotokopi KTP orang tersebut), lengkap dengan Bank Reference Letter dan bukti keuangan 3 bulan terakhir yang dilegalisasi oleh bank. Harap menjadi perhatian bahwa walaupun perjalanan tersebut dibiayai oleh orang lain, anda tetap diwajibkan melampirkan bukti keuangan pribadi Anda sendiri, terkecuali anggota keluarga inti (suami/istri/anak).  
  8. Bukti pemesanan tiket penerbangan atau tiket yang telah diterbitkan untuk perjalanan ini. Dari rencana perjalanan ini harus dapat dibuktikan bahwa lama kunjungan di wilayah Schengen tidak melebihi 90 hari. Harap menjadi perhatian bahwa jika anda melampirkan rencana perjalanan dengan jadwal keberangkatan kurang dari 5 hari kerja, Italy Visa Application Center tidak diperkenankan untuk menerima aplikasi anda. Selanjutnya aplikasi anda akan dikembalikan kepada anda dan anda disarankan untuk merubah rencana perjalanan anda dengan memberikan waktu yang cukup untuk pemrosesan visa anda (paling tidak 5-8 hari kerja). 
  9. Fotokopi dari bukti akomodasi (hotel voucher/pemesanan hotel) untuk seluruh masa kunjungan di wilayah Schengen. Jika diundang untuk tinggal di rumah pribadi, lampirkan formulir undangan yang ditandatangani pengundang dan beserta kartu identitas dan paspor pengundang.
  10. Dalam peraturan sebelumnya bahwa pemohon visa yang telah memiliki sidik jari di visa Negara Schengen diperbolehkan untuk diwakilkan dalam pengumpulan dokumen. Namun, pemohon visa dibawah umur (dibawah 18 tahun) maka perlu kedua orang tua diwajibkan kehadirannya baik dalam kasus bepergian bersama atau orang tua sudah memiliki visa di Negara Schengen.
  11. Fotokopi Kartu Keluarga. Jika ada keluarga yang mendampingi dalam perjalanan ini, harap sertakan juga Akte Perkawinan/Akte Kelahiran.
Detail dokumen pengajuan visa Schengen yang saya buat adalah :
  1. Perjalanan saya ke Italia dengan tujuan untuk wisata jadi saya memilih jenis visa turis. Formulir pengajuan visanya saya isi secara online, kemudian semua halaman diprint termasuk barcode pada lembar terakhir.
  2. Saya mengunduh dari website VFS Global kemudian mencetak lembaran contoh foto yang disetujui oleh ICAO untuk diserahkan pada studio foto sebagai contoh.
  3. Saya mengumpulkan paspor yang masih berlaku sampai tahun 202. Dua tahun yang lama saya memperoleh visa Schengen pada paspor lama (sudah habis masa berlaku), sehingga saya juga melampirkan paspor lama.
  4. Fotokopi halaman biodata paspor serta fotokopi visa Schengen yang saya dapat dua tahun yang lalu yang saya kumpulkan.
  5. Perusahaan asuransi yang produk asuransi travelingnya memenuhi syarat antara lain: PT. Asuransi AXA Indonesia, PT. Assurance Adira Dinamika, PT. Lipo General Insurance (daftar lengkapnya dapat di lihat di website VFS Global). Saya membeli produk asuransi Smart Traveller platinum secara online. Pada pengisian formulirnya pada kolom negara tujuan pilih worldwide serta pilih tanggal mulai asuransi pada tanggal kita sampai di wilayah Schengen dan tanggal akhir asuransi pada tanggal kita meninggalkan negara Schengen. Harga asuransi semakin mahal dengan jumlah hari yang semakin banyak. Polis asuransinya dikirimkan ke alamat email, prosesnya sangat cepat.
    Formulir Asuransi AXA
  6. Pengajuan cuti saya sudah diterima bos kemudian saya membuat surat keterangan kerja dengan kop surat kantor dan ditandatangani bagian kepegawaian. Surat keterangan kerja yang saya buat :
    Surat Keterangan Kerja 
  7. Saya meminta rekening koran 3 bulan dan reference letter dari bank Mandiri (saya memiliki rekening tabungan disana). Biaya reference letter Rp.50.000. Saldo rekening tabungan saya lebih dari 50 juta dan ada pergerakan uang masuk dan keluar dalam 3 bulan terakhir.
  8. Saya membeli tiket pesawat Turkish Air pp Jakarta-Roma melalui aplikasi traveloka seharga 9,5 juta rupiah 4 bulan sebelum tanggal keberangkatan. Pengajuan visa Schengen saya buat 2 bulan sebelum keberangkatan (syaratnya tidak boleh dari 3 bulan sebelum tanggal keberangkatan).
  9. Selama di Italia saya akan tinggal di rumah teman. Oleh karena itu  saya melampirkan formulir undangan beserta foto kopi paspor dan kartu identitas teman saya tersebut. Dua tahun sebelumnya saya tidak menggunakan undangan jadi saya melampirkan pesanan hotel yang dipesan lewat booking.com beserta itinerary selama berada di wilayah Schengen.
  10. Dokumen pengajuan visa saya antarkan sendiri.
  11. Saya melampirkan foto kopi Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Pengumpulan Dokumen

Sambil menyiapkan dokumen yang diperlukan, saya membuat perjanjian waktu penyerahan dokumen pada website VFS. Langkah awal kita membuat akun (rombongan bisa menggunakan satu akun). Jadwal tersedia untuk 2 minggu kedepan setiap hari kerja. Seringkali terlihat jadwal sudah penuh untuk 2 minggu kedepan. Selalu cek kembali beberapa jam kemudian karena sering kali dibuka lagi waktu kosong. Tanpa perjanjian tidak bisa datang langsung membawa dokumen.
Perjanjian VFS Global
Pada hari yang ditentukan saya datang 1 jam lebih awal dari yang dijadwalkan karena sebelumnya, ketika mengurus visa Schengen di kedutaan Belanda diminta datang 1 jam sebelum jadwal. Untuk masuk ke ruang pemeriksaan pintu hanya bisa dibuka oleh satpam dari dalam. Ternyata oleh satpam tidak diizinkan masuk ke ruangan, akan diijinkan masuk 15 menit sebelum jadwal.

Sambil menunggu saya jalan-jalan keliling mal sampai 15 menit sebelum jadwal. Tepat 15 menit kemudian saya menuju pintu masuk dan satpam meminta bukti janji temu dan tanda pengenal saya, serta meminta hp saya harus dimatikan, kemudian memberikan nomor antrian.

Memasuki ruangan terlihat deretan loket-loket, khusus untuk loket Italia terletak paling dekat dengan pintu masuk, disampingnya loket negara Eropa lainnya dan yang paling ujung loket Belanda yang paling ramai antriannya. Sebelumnya mengurus visa Schengen Belanda lewat kedutaan Belanda di kuningan sejak pertengahan 2016 baru bergabung dengan VFS.

Loket Belanda paling ramai karena sebagai negara bekas jajahan Belanda, banyak orang Indonesia yang tinggal dan bepergian ke Belanda serta ada anggapan mengurus visa Schengen Belanda lebih mudah dibanding ke negara eropa lainnya. Ketika saya bandingkan ternyata mengurus Visa Schengen di kedutaan Belanda maupun Italia sama saja persyaratannya.

Saya menunggu panggilan nomor antrian, di kursi-kursi di depan loket. Tidak lama nomor antrian saya dipanggil. Dokumennya saya serahkan untuk diperiksa. Ternyata petugas kemudian menyusun dokumennya jadi satu streplesan saja, streplesan lain dibongkar. (Saran untuk selanjutnya streplesannya jadi satu saja untuk mempercepat waktu). Sambil petugas memeriksa dokumennya, saya diwawancarai sedikit untuk konfirmasi dokumen.

Dokumen yang saya serahkan sudah lengkap, selanjutnya saya membayar biaya pembuatan visa Rp.995.000 ditambah biaya untuk VFS Rp.300.000, total yang dibayarkan Rp. 1.295.000 dalam bentuk tunai tidak menerima pembayaran debit dan kartu kredit. Informasi dari petugas visa selesai dalam waktu 2 minggu.

Karena saya sendiri yang mengantar dokumennya, langkah selanjutnya mengambil sidik jari di loket berikutnya. Sebetulnya saya sudah menyerahkan data sidik jari visa schengen di kedutaan Belanda tetapi karena saya datang sendiri sekalian saja diambil lagi data sidik jarinya. Peraturannya bila sudah pernah menyerahkan data sidik jadi, pengumpulan dokumen dapat diwakilkan.

Pengambilan Visa

Tiga hari kemudian saya mendapat sms bahwa visa saya sudah selesai dan bisa diambil. Agak kaget juga visanya sudah jadi karena saya beranggapan 2 minggu berikutnya akan selesai sesuai informasi petugas, ternyata bisa lebih cepat.

Besoknya saya datang ke VFS tanpa membuat perjanjian terlebih dahulu . Saya hanya menunjukkan bukti pembayaran visa dan ktp pada satpam, kemudian saya diberikan antrian pengambilan visa. Tidak lama menunggu, nomor antrian saya dipanggil pada loket khusus pengambilan visa.

Petugas yang menyerahkan amplop paspor dan petugas yang memeriksa dokumen ternyata orang yang sama dan masih ingat dengan saya. Ketika saya konfirmasi bahwa visanya jadi cepet banget, jawabannya bagus dong kalo bisa cepat sambil nyegir…

Amplop dibuka, jreng-jreng..terpampanglah visa Schengen Italia yang buanyak amat persyaratan ngurusnya. Jadi deh berkelana ke Italia.

Selanjutnya tulisan tentang review pesawat Turkish Air. .Sampai jumpa

Rabu, 27 September 2017

Car Free Day Jakarta Thamrin Sudirman

Dari hari sabtu sebelumnya, saya meniatkan bangun pagi untuk ikut car free day Thamrin Sudirman. Walaupun mata terasa berat, terkantuk-kantuk tetap berusaha bangun pagi lanjut menuju halte busway. Lama ditunggu bus transjakarta tujuan dukuh atas belum juga datang, untung saja ada papan petunjuk kedatangan bus yang ketepatan waktunya dapat dipercaya di halte busway sehingga kita bisa tau kapan bus akan datang dan tujuannya ke mana. Akhirnya saya naik transjakarta jurusan Ancol, karena transjakarta tujuan dukuh atas menurut papan petunjuk masih lama dan  kemungkinan akan sangat berdesakan di bus.
Bundaran HI
Saya pindah bus tujuan Harmoni di halte busway Senen. Banyak juga penumpang yang turun di halte Harmoni karena ingin mengikuti car free day.  Awalnya saya mengira car free day sudah dimulai dari perempatan Harmoni ke arah Monas, oleh karena itu saya agak kesal juga karena banyak mobil yang lewat di depan halte busway Monas, padahal banyak sekali pejalan kali yang lewat dan terpaksa harus minggir ke trotoar. Tetapi sebenarnya car free day dimulai dari persimpangan jalan Thamrin-Medan Merdeka sampai Bundaran Senayan.
 
Keramaian warga di car free day
Banyak sekali warga yang ikut car free day hari minggu ini, jalanan penuh sekali. Dikiri kanan jalan banyak sekali pedagang berjualan, makanan, minuman, buah-buahan dan segala macam pernak-pernik, saking banyaknya pedagang berjualan sampai mengambil 2 jalur jalan, akibatnya jalan semakin sempit penuh sesak dengan begitu banyak warga.

Car free day banyak dimanfaat perusahaan, kementrian dan organisasi masyarakaat untuk mengadakan berbagai macam kegiatan. Pada hari ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengadakan jalan santai untuk karyawannya, dengan kaos seragam mereka turut memenuhi jalan. Ada juga peringatan hari pertolongan pertama sedunia kerja sama PMI dan handsaplast, anak-anak SD berbaris rapi membawa spanduk kampanye pertolongan pertama pada Kecelakaan (P3K). Pawai berjalanan dengan menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Isu Rohingya yang sedang panas juga mendorong beberapa organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa meminta sumbangan untuk Rohingya (tetapi tidak ada jaminan apakah sumbangan akan sampai ke Rohingya), pengamen dengan berbagai gaya, mulai dari yang cacat (buta) memainkan alat musik dan juga ondel-ondel Jakarta. 

Beberapa warga bahkan membawa anjing peliharaannya yang sangat lucu. Keramaian dan kepadatan warga terlihat jelas bila kita naik ke atas jembatan penyebrangan baik di bundaran Hotel Indonesia dan Tosari. Sepanjang jalan juga dihiasi umbul-umbul dan beberapa spot foto bertema Asian Games ke 18 yang akan diadakan di Jakarta Palembang pada 18.8.18 (semua serba 18 angka cantik).


Hari Pertolongan Pertama Sedunia
Setelah halte busway Dukuh Atas kepadatan warga berkurang. Warga bisa lebih leluasa berolahraga, lari, bersepeda dan berjalan. Rute dari halte busway Dukuh atas sampai bundaran senayan sepertinya khusus untuk warga yang serius berolah raga. Pemandangan bundaran taman semanggi yang sedang disirami semprotan air otomatis dan simpang susun semanggi menyejukkan hati. Di kiri-kanan jalan juga sangat lengang tidak banyak pedagang berjualan. Kepadatan pedagang makanan dan sebagainya bisa kita temukan di sekitar halte busway Gelora Bung Karno (GBK) dan fx plaza.

Total jarak car free day kurang lebih 10 km. Lelah berjalan sejauh itu saya menyempatkan sarapan di salah satu tenda penjual makanan di depan FX mall. Saya mencoba nasi khas Aceh, warna nasinya kehijauan dengan lauk ikan asin dan telur balado. Rasanya mirip nasi uduk dengan bumbu dan santan yang kuat sehingga terasa lebih asin.
Keramaian Pedagang di FX Plaza
Sejarah Car Free Day

Car free day pertama kali digelar pada 23 Mei 2002 yang diadakan oleh Koalisi LSM lingkungan. Awalnya car free day Thamrin Sudirman diadakan pada hari minggu terakhir di setiap bulan selama 8 jam dari 06.00 sampai 14.00 WIB. Adanya keluhan warga membuat waktu pelaksanaan dikurangi 2 jam sejak Minggu, 26 April 2009. Pada tahun 2011 pelaksanaan car free day meningkat menjadi dua kali sebulan. Selanjutnya sejak Minggu 13 Mei 2012 sampai sekarang car free day diadakan setiap hari minggu dari pukul 06.00 sampai 11.00.

Beberapa jalan lain selain Thamrin-Sudirman juga mengadakan car free day yaitu : kota tua Jakarta Barat, Jalan Pemuda (persimpangan Arion sampai persimpangan Pemuda-Bekasi Raya) Jakarta Timur, Jalan Lenteng Agung Timur Jakarta Selatan dan Jalan Boulevard Kelapa Gading (dari bundaran La Piazza sampai dengan tugu Summarecon) Jakarta Utara.
Semoga Car Free Day terus terlaksana setiap minggu. Sebuah hiburan menarik untuk seluruh warga Jakarta, yang menyehatkan dengan berolahraga dan juga mengurangi polusi disekitar Thamrin dan Sudirman.


Senin, 18 September 2017

Taman Suropati Menteng peninggalan Belanda yang tetap terjaga



Taman Suropati Menteng
Jam 6 pagi, di hari minggu, jalanan yang biasanya selalu ramai dan macet terlihat lebih lengang dan sepi. Udara yang terhirup terasa lebih segar, saat yang tepat berjalan santai di trotoar Jakarta yang lebar dan rapi. Terasa lebih aman, tidak terusik dari kendaraan bermotor yang sering kali berjalan di trotoar.

Setelah berjalan sekitar 4 km, kami sampai di taman Suropati Menteng. Begitu banyak warga, tua, muda dan anak-anak yang berolah raga atau sekedar duduk-duduk bersantai menikmati keindahan taman. Saya berlari kecil di jogging track yang mengelilingi taman. Lelah berlari, saya duduk di kolam air terjun sambil memandang burung merpati yang beterbangan hinggap di sangkarnya, bunga dan tanaman segar serta monumen ASEAN. Sangat menyejukkan melihat banyak anak-anak kecil bermain bersama orang tua. Kebersihan taman ini yang tetap terjaga oleh petugas kebersihan juga membuat betah berlama-lama.
Yoga di Taman Suropati

Sekelompok warga juga terlihat berolah raga bersama di tengah taman menirukan gerakan-gerakan Yoga dari instruktur. Kelompok lain yang lebih kecil berlatih pernapasan Tai Chi. Taman Suropati yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda, tetap menjadi favorit warga untuk bercengkrama menikmati hari libur. 

Sejarah Taman Suropati

Taman Suropati adalah taman di kawasan Menteng peninggalan zaman penjajahan Belanda. Kawasan Menteng sendiri adalah real estate pertama di Hindia Belanda (Indonesia). Taman ini dibangun pada tahun 1920 dengan meratakan bukit. Dahulu taman ini bernama Burgemeester Bisschopplein diilhami nama walikota Batavia pertama, GJ Bisschop yang menjabat pada tahun 1916-1920. Taman Suropati yang kita nikmati sekarang adalah hasil renovasi pada tahun 2009-2010, serta bangku taman Jokowi dipasang pada tahun 2014.

Monumen Solidaritas ASEAN

Taman Suropati juda dihiasi instalasi seni berupa monumen solidaritas yang dibuat oleh seniman patung dari 6 (enam) negara ASEAN sebagai bentuk kerjasama di bidang kebudayaan antarbangsa ASEAN. Pembangunan monument ini merupakan tindak lanjut  workshop seni rupa pada tahun 1982 di Singapura. Monumen ASEAN terdiri dari 6 patung yang mengekspresikan semangat ASEAN yaitu : 



“Rebirth” karya Luis E. Yee Jr dari Pilipina. Patung berbentuk tonggak-tonggak kayu yang ditanam ke tanah. Patung ini seakan meramalkan transformasi ASEAN dari organisasi yang longgar menjadi organisasi berdasarkan hukum dan berorientasi kepada masyarakat. “the Spirit of ASEANkarya Wee Beng Chong dari SingapuraPatung berbentuk tiang yang patah-patah namun tetap merupakan kesatuan. “Harmony” karya Hj. Latirf Aspar dari Brunei Darusalam. Patung berbentuk mirip lambang ASEAN dengan lambang Brunei ditengahnya. “Fraternity” karya Nonthivathn Chandhanaphalin dari Thailand. Patung yang menggambarkan keakraban dua orang. “Peace, Harmony and One” karya Lee Kian Seng dari Malaysia. Patung bernuansa Jepang. “Peace” karya Sunaryo dari Indonesia. Patung berbentuk sosok tubuh manusia yang terdistorsi sedemikian rupa sehingga bentuk manusianya hilang.

Anak-anak bermain 

Keasrian dan keindahan taman Suropati tetap menarik perhatian warga untuk berkunjung. Semoga keindahan taman ini tetap terjaga sebagai alternatif tempat berkumpul warga yang murah tanpa harus ke mall yang mengepung Jakarta.

Rabu, 13 September 2017

PLBN Skouw : Ikon Baru Kota Jayapura


PLBN Skouw
Indonesia adalah negara yang sangat luas, salah satu buktinya dari Jakarta ke Jayapura naik pesawat Garuda butuh waktu 5 jam ditambah perbedaan waktu 2 jam. Berangkat dari Jakarta hari minggu jam 11 malam sampai di Jayapura hari senin jam 6 pagi, bandingkan dengan  lama perjalanan Jakarta Bangkok  yang lebih pendek 3,5 jam. Sambil menguap berkali-kali karena sangat mengantuk, saya tetap menjalankan tugas kantor pada hari senin. Sampai hari hari Jumat sore tugas kantor selesai, saatnya diajak panitia jalan-jalan ke PLBN Skouw perbatasan Jayapura Papua dan Papua New Guinea.

Perjalanan menuju PLBN Skouw

Perjalanan yang kami tempuh dari Jayapura ke PLBN Skouw sekitas 1,5 jam, melewati jalan beraspal dua jalur yang mulus. Pemandangan kiri kanan didominasi padang rumput belukar, yang tumbuh mepet ke sisi jalan dan pemukimam penduduk letaknya berjauh-jauhan. Beberapa bagian jalan sedang diperbaiki, jalan beraspal ditinggikan dengan lapisan aspal baru. Mendekati bangun PLBN, bendera merah putih menghiasi kiri-kanan jalan dan terlihat beberapa pos penjagaan TNI angkatan Darat.

Pasar yang hampir selesai dibangun menyambut kami ketika memasuki pintu gerbang PLBN. Bangunan yang pasar lama terbuat dari kayu-kayu dirobohkan diatasnya dibangun bangunan beton dengan atap berbentuk seperti atap rumah Honai, rumah khas papua. Salah satu pengunjung dari rombongan kami harus meninggalkan ktp pada petugas TNI angkatan Darat yang sedang berjaga-jaga.

Kawasan PLBN Skouw

Jalan lebar menuju gedung utama dengan dengan kiri kanan taman yang masih baru dan beberapa gedung lain termasuk klinik kesehatan. Tulisan "Border Post of The Republic Of Indonesia" berukuran besar berwarna merah putih dengan latar belakang gedung utama PLBN menjadi spot foto yang sangat menarik bagi kami. Dua gedung besar imigrasi yang berdiri sejajar terlihat sangat megah. Gedung ini mengadaptasi rumah Tangfa, rumah khas lokal Papua serta ornamen Papua menghiasi sisi luar bangunan. 
Patung Garuda Pancasila dibelakang gedung PLBN



Gedung sebelah kiri dari arah pintu masuk PLBN adalah pintu keluar wilayah Indonesia menuju Papua New Guinea, sedangkan gedung sebelah kanan untuk pintu masuk menuju wilayah Indonesia. Kami masuk ke gedung sebelah kiri karena ingin mengunjungi Papua New Guinea. Suasana dalam gedung terasa sangat lapang dan bersih dan barang bawaan kami kemudian diperiksa di alat X-Ray. Keluar dari gedung imigrasi, terlihat patung garuda Pancasila yang menjadi spot foto menarik berikutnya dengan latar belakang gedung imigrasi.

Pintu Gerbang Masuk Wilayah Indonesia


Kami berjalan lagi menyusuri jalan menuju pintu gerbang perbatasan bagian Indonesia yang ditandai gapura besar ditengahnya lambang garuda pancasila dan dihiasi dengan burung cendrawasih dan ukiran khas papua (spot foto lagi). Seratus meter dari pintu perbatasan Indonesia, berdiri pintu perbatasan Papua Nugini, zona 100 meter antara kedua pintu gerbang ini disebut zona bebas. Tidak jauh dari pintu gerbang berdiri tegak menjulang tinggi menara pandang setinggi 40-50 meter. Pengunjung boleh naik ke puncak menara pandang bila sanggup.

Pintu Gerbang Papua New Guinea
Kami tidak dapat menyebrang ke wilayah Papua Nugini karena pintu perbatasan sudah ditutup jam 4, kami datangnya sangat mepet dengan jam tersebut. Banyak sekali yang berkunjung ke PLBN ini, terlihat mobil-mobil dinas kementrian dan pengunjung berbaju batik (kebanyakan kementrian menerapkan seragam hari jumat adalah batik). Pada waktunya weekend dan hari pasar, PLBN ini lebih ramai lagi. PLBN ini telah menjadi ikon pariwisata dan pusat perekonomian baru kota Jayapura.

Pembangunan PLBN Skouw

Keadaan ini sangat berbeda dengan beberapa tahun yang lalu, jalanan menuju PLBN ini tidak terawat dan tidak beraspal mulus. PLBN ini sangat gersang dengan bangunan tua dan suram sehingga tidak menarik dikunjungi. Pengunjung ke PLBN Skouw lebih tertarik berfoto di pintu gerbang Papua New Guinea. Kawasan perbatasan ini tidak mendapat perhatian dari pemerintah sehingga tetap terbelakangan, kumuh, dan tertinggal.

Keadaan berubah sejak awal pemerintahan presiden Jokowi yang menegaskan bahwa pos lintas batas negara (PLBN) adalah pintu depan bangsa Indonesia, cerminan kebanggaan, nasionalisme dan harga diri bangsa, oleh karena itu presiden Jokowi menginginkan kawasan ini maju, terbuka dan terdepan.

Presiden Jokowi menerbitkan Inpres Nomor 6 Tahun 2015 tentang Percepatan Pembangunan Tujuh PLBN Terpadu dan Sarana-prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan. Revitalisasi didukung juga dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP).

Pembangunan PLBN Skouw dimulai sejak Desember 2015, selesai November 2016 dan diresmikan oleh presiden Jokowi Mei 2017. Pembangunan yang telah selesai ini adalah tahap I meliputi bangunan utama PLBN, seperti bangunan pemeriksa terpadu keberangkatan dan kedatangan, klinik, car wash, gudang sita, jembatan timbang, koridor pejalan kaki dan bangunan pendukung lainnya.

Kawasan pendukung juga sedang dibangun (Tahap II) pasar dan area komersial untuk 400 kios, wisma Indonesia, mess pegawai dan pos pengamanan perbatasan serta infrastruktur permukiman, terutama air bersih dengan kapasitas 50 liter per detik.

Selama hampir sejam foto-foto bernarsis ria di PLBN, tibalah saatnya kembali ke Jayapura. Didekat pintu gerbang ada lapak pak tua yg menjual twisties cemilan khas Papua Nugini yang djual seharga 5 ribu rupiah. Perjalanan kembali ke Jayapura terasa lebih singkat dan benar sekali sangat terasa kebanggaan sebagai bangsa Indonesia ketika melihat gedung perbatasan Indonesia jauh lebih bagus dari negara tetangga Papua New Guiena.

Semoga pembangunan tahap selanjutnya PLBN berjalan lancar dan semakin memajukan kawasan PLNB dan ekonomi masyarakat sekitar.

Sabtu, 09 September 2017

Wisata Rohani Holyland : Petra Yordania (4)

“Besok berangkat ke Petra jam 8 pagi, bapak, ibu” pengumuman pemandu lokal Yordania. Hari terakhir yang sangat berbeda (sangat santai) dibanding hari-hari sebelumnya yang harus berangkat jam 7 pagi.

Kami hanya semalam menginap di Amman, ibu kota Yordania. Kota Amman jauh lebih teratur, rapi dan makmur dibanding Kairo. Pemandu wisata kami dengan penuh semangat menceritakan kebanggaan mereka pada Raja Abdullah yang sangat memperhatikan pendidikan, sehingga Yordania memiliki indeks pembangunan manusia yang tinggi. Negara-negara timur tengah menjadikan Yordania tujuan untuk mendapatkan penanganan kesehatan berkualitas, dokter dan rumah sakit Yordania terkenal sangat berkualitas.

Tetep aja saya dan mama bangun pagi-pagi, karena sudah kebiasaan. Kami menempuh 4 jam perjalanan untuk sampai ke Petra salah satu 7 keajaiban dunia yang baru. Petra dalam bahasa Yunani berarti batu. Kota ini adalah ibu kota Arab Nabatean pada tahun 312 SM, yang dibangun dengan memahat dinding batu. Nabatean menjadikan Petra sebagai jalur perdagangan penting di timur tengah. Mereka memiliki kemampuan untuk mengelola pasokan air dengan sangat baik, mereka menampung air banjir yang ada kalanya terjadi di bendungan, embung (penampungan air). Sistem ini dapat menyimpan air dalam jumlah besar sehingga pada musim kemarau dapat dijual pada pedagang yang melewati kota Petra. Oleh karena itu, kota Petra menjadi sangat kaya.  

 
Batu-batu Besar Petra

Pesan penting dari pemandu wisata, kami dianjurkan untuk tidak memberi uang atau membeli barang dagangan anak-anak kecil yang berjualan di sana. Anak-anak itu memilih berjualan yang bisa memberikan mereka banyak uang dibanding pergi ke sekolah, padahal sekolah sangat penting untuk masa depan mereka. Pesan ini juga dituliskan di pintu masuk Petra.

Melalui jalan berbatu ditengah teriknya matahari, kami berjalan sambil melihat pemandangan bukit-bukit batu berbagai bentuk di kiri kanan jalan. Jalan kemudian menjadi semakin sempit dan berliku-liku (jalan The Bab-as-siq), kami berjalan di tengah tebing batu berwarna merah setinggi 100-200 meter. Di sepanjang jalan berliku ini terlihat pahatan-pahatan dewa-dewa Nabatean pada dinding batu Setelah berjalan kira-kira 2 km, akhirnya kami sampai ke Treasury (Al-Khazneh) bangunan  kuburan yang dipahat pada tebing batu dengan gaya Yunanni klasik. Sinar matahari yang terik membuat Treasury tampak kemerahan, terlihat sangat indah.

 
 Treasury

Kami kembali ke bis siap menuju ke kota Aman. Tiba saat nya pulang ke Jakarta. Pengalaman yang seru dan tak terlupakan.. Sekian cerita perjalanan Mesir-Israel-Yordania…

Rabu, 06 September 2017

Siapakah Rohingya Myanmar ?

Konflik Rohingya menjadi bahan pembicaraan hangat diberbagai media Indonesia dan juga facebook. Berita dan foto-foto kekejaman yang mereka alami (beberapa juga hoax) tersebar luas menimbulkan reaksi keras masyarakat Indonesia.

Siapakah sebenarnya etnis Rohingya dan mengapa mereka mengalami penindasan dan kekerasan dari pemerintah Myanmar?.

 
Wanita dan Anak-Anak Rohingya
Siapakah orang Rohingya ?

Etnis Rohingya biasa juga disebut Arakan India, tinggal di daerah Rakhine Myanmar. Mayoritas mereka adalah muslim dan sebagian kecil hindu di negara mayoritas Buddha Myanmar.

Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa Rohingya atau Ruaingga, bahasa dengan dialek  berbeda dengan etnis lain di daerah Rakhine maupun Myanmar. Sejak tahun 1982 Rohingya tidak punya kewarganegaraan karena tidak diakui sebagai salah satu kelompok etnis dari 135 etnis yang diakui oleh pemerintah Myanmar. Sekalipun catatan sejarah Rohingya dimulai sejak abad ke 8.

Jumlah mereka sekitar 1 juta jiwa dan hampir semuanya tinggal di pantai barat Rakhine. Mereka hidup di kamp kumuh tanpa fasilitas yang memadai serta seringkali mengalami kekerasan dan penindasan. Pemerintah Myanmar membatasi hak-hak mereka untuk berorganisasi, bersekolah di sekolah negeri dan menjadi pegawai pemerintah. Akibatnya ratusan ribu Rohingya meninggalkan Rakhine, mengungsi  ke negara lain.

PBB menyatakan bahwa etnis Rohingya adalah etnis yang paling menderita kekerasan dan penindasan di dunia. Yanghee Lee, investigator PBB mengatakan bahwa pemerintah Myanmar ingin mengusir Rohingya dari Myanmar.

Sejarah Rohingya

Sejarah Rohingya adalah sebagai berikut:
Abad 8 M: Etnis Rohingya (keturunan Asia Selatan) hidup di kerajaan merdeka Arakan yang sekarang ini menjadi Rakhine.

Abad 9-14 M:Orang Rohingya mengenal islam dari pedagang arab. 

Abad 1768: Raja Bodawpaya Burma  menaklukan kerajaan Arakan sehingga ratusan ribu orang Rohingya mengungsi ke Banglades.

1790: Inggris mengutus diplomatnya Hiram Cox untuk menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya di Banglades. Hiram Cox kemudian mendirikan kota Cox's Bazaar di Bangladesh untuk menampung pengungsi Rohingya dan sampai sekarang etnis Rohingya masih banyak yang tinggal disana.

1824-1942: Inggris menguasai Burma dan menjadikannya provinsi Inggris India. Ingris mendatangkan banyak sekali pekerja India dan Banglades ke Burma untuk mengerjakan proyek infrastruktur.

1942: Jepang menyerang Burma dan mengusir tentara Inggris. Nasionalis Burma kemudian memyerang komunitas muslim yang dianggap mendapat keuntungan dengan penguasaan Inggris.

1945: Inggris membebaskan Burma dari kekuasaan Jepang dengan bantuan nasionalis Burma dipimpin Aung San dan pejuang Rohingya. Akan tetapi Inggris tidak memenuhi janjinya pada Rohingya yaitu membentuk daerah otonomi Arakan.

Penindasan terhadap Rohingya

Setelah merdeka dari Inggris pada tahun 1948, pemerintah Myanmar segera membuat peraturan mengenai etnis apa saja yang diakui dan berhak mendapat kewarga negaraan, Rohingya tidak termasuk di dalamnya. Akan tetapi aturan umum yang berlaku adalah keluarga yang telah tinggal di Myanmar selama 2 generasi dapat mengajukan kewarganegaraan. Berdasarkan peraturan ini banyak orang Rohingya mendapat kewarganegaraan bahkan menjadi anggota parlemen.

1962: Jendral Ni Win dan partai sosialis melakukan kudeta dan berhasil merebut kekuasaan pemerintah Myanmar. Pemerintah baru Myanmar mewajibkan semua penduduk membuat kartu registrasi nasional. Akan tetapi orang Rohingya diberikan kartu identitas warga asing yang membatasi kesempatan mereka mendapatkan pekerjaan dan pendidikan.

1972: pemerintah Junta mulai mengadakan operasi Nagamin (Raja Naga) untuk mencari penduduk asing. Lebih dari 200 ribu orang Rohangya mengungsi ke Bangladesh.

1982: pemerintah Burma membuat undang-undang baru mengenai 135 etnis yang diakui di Myanmar. Rohingya tidak termasuk diantaranya sehingga mereka tidak punya kewarganegaraan. Hak etnis Rohingya untuk mendapat pendidikan, pekerjaan, bepergian, beribadah dan memperoleh pelayanan kesehatan sangat dibatasi.

1991: Sebanyak 250.000 etnis Rohingya mengungsi ke Banglades akibat kerja paksa, pemerkosaan dan penindasan.

1992-1997: Sebanyak 230.000 Rohingya kembali ke Rakhine dengan adanya persetujuan damai dengan pemerintah Myanmar.

2012: terjadi kerusuhan atara Rohingya dan warga Buddha Rakhine yang menyebabkan tewasnya 100 orang Rohingya. Sebanyak 10.000 orang diusir ke Banglades dan 150.000 orang dipaksa tinggal di kamp Rakhine.

2016: kelompok militan Harakah al-Yaqin menyerang pos penjagaan perbatasan yang menewaskan 9 tentara Myanmar. Aksi balas dendam tentara Myanmar dilakukan dengan menyerang desa-desa Rakhine serta melakukan pembakaran, pemerkosaan dan pembunuhan. Akibatnya 25.000 etnis Rohingya mengungsi ke Banglades. Pemerintah Aung San Su Ki membantah bahwa peristiwa itu terjadi.

Konflik Agustus 2017

Pada tanggal 25 Agustus 2017, kembali terjadi kekerasan dan konflik di wilayah Rakhine. Sejumlah 100 orang gerilyawan muslim bersenjata menyerang pos-pos perbatasan Myanmar dengan Banglades. Tentara Myanmar dan militan muslim Rohingya saling menuduh satu sama lain sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pembakaran desa dan pembunuhan masal. Kekerasan yang terjadi membuat 60.000 etnis Rohingya mengungsi ke Banglades.

Tanggapan pemerintah Banglades

Banglades menampung setengah juta pengungsi di kamp darurat. Mereka menganggap orang Rohingya yang masuk ke perbatasan dan tidak tinggal di kam adalah penyusup ilegal. Tentara Banglades berkali kali mencegah pengungsi Rohingya memasuki perbatasan Banglades. Pada tahun 2015, pemerintah Banglades pernah berniat memindahkan pengungsi Rohingya dari Myanmar ke Tengar Chan teluk benggala. Akan tetapi PBB menolak rencana tersebut karena pulau tersebut tidak layak dihuni dan tertutup banjir besar ketika musim hujan.

Serangan 25 Agustus menimbulkan gelombang baru pengungsi Rohingya menuju Banglades. Beberapa pengungsi berusaha menyebrang namun terdampar di sungai Naf di sepanjang perbatasan. Pemerintah Banglades menegaskan mereka memberlakukan kebijakan "zero tolerance" kepada pengungsi Rohingya. Tentara Banglades tidak mengijinkan pengungsi Rohingya memasuki wilayahnya, akan tetapi banyak pengungsi Rohingya yang berhasil masuk wilayah Banglades dan tinggal di kamp pengungsi yang sangat kumuh.

 
Aung San Suu Kyi  pemimpin de facto Myanmar
Tanggapan Aung San Suu Kyi

Seruan internasional semakin kencang meminta Pemenang Nobel Aung San Suu Kyi memberi pernyataan mengenai penganiayaan terhadap Rohingya.
Aung San Su Kyi menghadapi dilema sebagai ikon hak asasi manusia yg dikenal secara internasional sudah menjadi tugasnya untuk memprotes kekerasan dan penganiayaan yang dialami Rohingya, akan tetapi sebagai pemimpin de facto Myanmar, dia juga tidak ingin kehilangan dukungan dari mayoritas Buddha Myanmar bila memberi pernyataan mendukung pengungsi Rohingya.

Penyebab lebih jauh konflik Rohingya

Persepsi umum mengenai konflik Rohingya dikaitkan dengan perbedaan agama. Beberapa analis mengatakan bahwa konflik ini didorong oleh masalah politik dan ekonomi.

Hubungan antaragama sangat kompleks di Myanmar, Muslim, khususnya orang-orang Rohingya, dihadapkan pada Islamofobia yang sangat mengakar dalam masyarakat dan negara yang mayoritasnya beragama Buddha. Kaum fundamentalis mengklaim bahwa budaya dan masyarakat Buddha negara dikepung oleh umat Islam, bahkan lebih jauh lagi Myanmar dikelilingi oleh banyak negara Islam, seperti Bangladesh, Malaysia dan Indonesia, "Siegfried O. Wolf, seorang direktur penelitian di Forum Demokrasi Asia Selatan (SADF) yang berbasis di Brussels, mengatakan kepada DW.

Tapi Wolf mengatakan ada aspek ekonomi untuk masalah ini juga. "Wilayah Rakhine adalah salah satu daerah termiskin di negara itu, meskipun kaya akan sumber daya alam. Rohingya dianggap sebagai beban ekonomi tambahan bagi negara, karena mereka bersaing untuk mendapatkan beberapa pekerjaan dan peluang yang tersedia untuk melakukan bisnis, "Wolf menggaris bawahi, menambahkan bahwa pekerjaan dan bisnis di negara bagian sebagian besar diduduki oleh elit Burma.

"Akibatnya, kita dapat mengatakan bahwa kebencian Buddha terhadap Rohingya tidak hanya religius, melainkan juga didorong oleh politik dan ekonomi."

Peran Pemerintah Indonesia

Pemerintah Indonesia sangat aktif berperan serta dalam membantu pengungsi Rohingya. Pada tanggal 4 September Mentri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi mengadakan pembicaraan dengan Aung San Suu Kyi serta melanjutkan pertemuan dengan Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal U Min Aung Hlaing dan tiga menteri yang menduduki jabatan strategis di Myanmar.

Lawatan Menteri Luar Negeri Indonesia ini memang menjadi sorotan dunia, sebab menjadi bentuk respons pertama dimana wakil pemimpin negara turun langsung membahas isu kemanusiaan yang terjadi di negara bagian Rakhine tersebut.

Formula 4+1 untuk Rakhine State yang disampaikan menteri luar negeri, Myanmar pun berjanji untuk membuka akses bagi Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM), 11 lembaga swadaya masyarakat yang berfokus memberi bantuan di bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi.

Formula 4+1 yaitu mengembalikan stabilitas dan keamanan, menahan diri secara maksimal dan tidak menggunakan kekerasan, perlindungan kepada semua orang yang berada di Rakhine tanpa memandang suku dan agama, dan pentingnya segera dibuka akses untuk bantuan kemanusiaan.

Satu elemen lainnya adalah pentingnya agar rekomendasi Laporan Komisi Penasihat untuk Rakhine yang dipimpin oleh Kofi Annan dapat segera diimplementasikan. "Empat elemen pertama merupakan elemen utama yang harus segera dilakukan agar krisis kemanusiaan dan keamanan tidak semakin memburuk," kata Retno Marsudi dalam pertemuan dengan Suu Kyi, seperti tertuang dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri Indonesia.

Semoga konflik Rohingya segera mendapat titik terang, dan tidak terjadi lagi tindak kekerasan.