Minggu, 05 Agustus 2018

Vinci, Kota Kelahiran Super Genius Leonardo da Vinci

Patung Vitruvian Vinci

Lukisan Monalisa dan Last Supper yang super ngetop adalah karya Leonardo da Vinci super genius dari Italia. Mengapa disebut super genius? karena Leonardo tidak hanya jagoan melukis tapi buanyak sekali bidang yang dikuasainya, kedokteran, arsitektur, , penemu peralatan.

Menjadi menarik sekali bagi saya mempelajari kehidupan Leonardo dimulai dari kota kelahirannya Vinci. Kota perbukitan ini dikelilingi pemandangan cantik kebun anggur dan zaitun. Perhentian pertama rumah tempat Leonardo dilahirkan, rumah yang letaknya agak tinggi ini dihiasi dengan kebun zaitun dan bunga-bunga cantik. Rumah keluarga Leonardo ini sekarang telah menjadi museum. Dengan membeli tiket masuk di museum ini sudah termasuk biaya masuk 2 museum Leonardo da Vinci lainnya di kota ini.
Rumah Keluarga Leonardo da Vinci
Koleksi keluarga Leonardo terpajang di rapi di museum kecil ini termasuk catatan kakek Leonardo mengenai kelahiran Leonardo. Film dokumenter kehidupan Leonardo diputar di ruangan nonton, dua layar besar mengapit layar ditengah yang agak berbeda. Di layar tersebut kita bisa melihat seakan-akan Leonardo Da Vinci tua bercerita di depan kita. Leonardo ditampakkan sebagai kakek tua dengan cambang dan janggut panjang berwarna putih serta memakai jubah panjang. Terlihat seperti Dumbeldore dari film Harry Potter.
Video Lenardo Da Vinci
Kisah hidup Leonardo da Vinci ternyata cukup kelam. Leonardo dilahirkan dari pasangan Caterina dan Piero Fruosino dan keduanya tidak pernah menikah. Oleh karena itu Leonardo tidak menggunakan nama keluarganya Fruosino tetapi Vinci kota kelahirannya.

Leonardo kurang mendapat perhatian dari ayahnya yang menikah dengan wanita lain dan memiliki banyak anak. Ibunya sendiri menikah dengan pria lain dan memiliki banyak anak. Sesekali ibunya mengunjungi Leonardo. Hanya pamannya yang sangat menyayangi Leonardo. Bahkan di masa tuanya, Leonardo tidak kembali ke kota kelahirannya Vinci karena orang tua dan saudara-saudaranya sama sekali tidak membagi warisan.

Museum Leonardo yang ke dua di kota ini terletak di dekat gereja yang terletak di pusat kota. Tepat di depan museum terdapat plaza dengan desain yang sangat unik dan menarik,  penuh dengan gambar-gambar futuristik.
Plaza Leonardo Da Vinci
Ternyata semasa hidup, Leonardo membuat banyak sekali catatan/sketsa alat-alat maupun mesin. Di museum ini kita bisa melihat model/visualisasi sketsa Leonardo. Alat-alat nya antara lain crane untuk membuat gedung, mesin pemintal, mesin tenun dan lain-lain. Paling menariknya adalah visualisasi berlian oleh perusahaan permata Italia yang dipotong berdasarkan komposisi Vitruvian Man, hasilnya berlian yang sangat berkilauan sempurna cantik sekali.
Mesin Pemintal Benang
Vitruvian Man sendiri adalah pemikiran Leonardo mengenai bentuk tubuh pria yang sempurna yaitu bila pria tersebut merentangkan tangan lurus kesamping akan membentuk bujur sangkar artinya jarak ujung tangan satu dengan lainnya sama dengan jarak dari ujung kali ke ujung rambut. Sedangkan bila tangan direntangkan ke atas dan membentuk sudut 45 derajat, bila ditarik garis akan membentuk lingkaran.
Berlian Vitruvian
Leonardo juga tertarik mempelajari anatomi dan fisiologi tubuh manusia, di lantai 2 ini kami bisa melihat visualisasi sketsa Leonardo mengenai tubuh manusia, organ dan tulang penyusunnya. Leonardo juga menguasai anatomi dan fisiologi manusia sehingga lukisannya Monalisa, Last Supper dan lain-lainnya terlihat sangat detail melukis tokoh dalam lukisannya.

Lukisan Monalisa sekarang ini terpajang di museum Louvre Paris. Saya berkesempatan melihat lukisan ini dan ruame banget2, tujuan utama kebanyakan orang yang datang ke Louvre adalah melihat lukisan ini. Saya harus berdesakan dengan banyak orang untuk sekedar melihat atau berfoto dengan lukisan yang tidak terlalu besar ini, ukurannya hanya sekitar 77 cm x 33 cm dan tidak bisa lama-lama dipandang. Buanyak sekali yang antri.
Mesin tenun
Museum Leonardo yang ketiga adalah benteng Guidi dengan menara berlonceng. Model/Visualisasi dari sketsa Leonardo da Vinci juga dipamerkan disini, misalnya meriam, tank, crane berukuran raksa, pesawat, baju penyelam, parasut dan masih banyak lagi. Terdapat juga sketsa mirip sepeda yang juga menimbulkan pertanyaan apakah ide design sepeda ditemukan oleh Leonardo da Vinci, 300 tahun sebelum Baron van Klais diakui sebagai penemu sepeda. Pemikiran Leonardo ratusan tahun lebih jauh dari masa kehidupannya dan juga pionir Reinassance pasa abad 15 masehi di Italia.
Tank dan Meriam
Crane untuk pembangunan
Melewati tangga-tangga sempit bertingkat-tingkat dengan terengah-engah kami sampai di puncak menara yang ada loncengnya. Capeknya menaiki tangga terbayar dengan suguhan pemandangan indah perkebunan anggur, zaitun, pepohonan hijau serta rumah-rumah penduduk sangat menyegarkan mata.
Pemandangan dari puncak menara
Patung kayu berukuran besar menghiasi pelataran di belakang museum. Pemandangan cantik perkebunan zaitun, anggur menjadi latar yang sangat indah. Gelato, es krim Italia, yang manis segar menjadi penutup hari ini.

Penjelajahan berikutnya mengunjungi kota-kota besar di wilayah Tuscany, Sienna dan Arezo...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar