“Ingat 5, 6, 7, bapak, ibu; jam 5
bangun tidur, jam 6 makan pagi, jam 7 berangkat”. Kode kegiatan kami hampir setiap
pagi selama tur.
Pagi-pagi kami sudah disambut
pedagang tas, dompet murah di depan hotel. Sepuluh dollar tiga kata-kata wajib para pedagang ini. Tempat pertama yang dikunjungi selama
di Betlehem, toko benda-benda Kristen (belanja lagi). Ziarah Betlehem dan
Yerusalem dimulai.
Kapel Kenaikan Tuhan Yesus
Kami menuju kota tua Yerusalem
bagian Muslim di gunung Zaitun, mengunjungi Kapel kenaikan Tuhan Yesus. Kapel
ini beberapa kali, dibangun dan dihancurkan. Yang tersisa sekarang kapel segi
delapan 3 x 3 m, dikelilingi tembok segi delapan berukuran 12 x 12 m yang
dibangun oleh tentara salib. Di dalam kapel terdapat batu bekas jejak kaki
kanan Tuhan Yesus sebelum naik ke surga (Kisah Para Rasul 1:4-11).
|
Kapel Kenaikan dipenuhi peziarah
|
Setelah Yerusalem ditaklukkan oleh
sultan muslim Saladin, kapel ini berubah fungsi menjadi masjid dan ditambahkan
kubah (awalnya tidak ada kubah) karena muslim juga percaya pada kenaikan Tuhan
Yesus. Kapel ini tidak lagi menjadi masjid ketika kekuasaan islam berakhir di
Yerusalem. Sebagai gantinya dibangun masjid bermenara di samping kompeks kapel. Sekarang kapel ini masih dalam kekuasaan kaum muslim akan tetapi terbuka untuk
dikunjungi.
Ruang kapel yang sempit membuat kami
bergantian menunggu giliran masuk ke dalam kapel, terutama untuk memegang atau
mencium batu bekas jejak kaki Tuhan Yesus.
Gereja Pater Noster (Doa Bapa Kami)
Lokasi gereja ini berdekatan kapel
kenaikan Tuhan Yesus, sehingga kami berjalan kaki menuju gereja Pater Noster
yang dalam bahasa latin berarti Bapa Kami. Secara tradisi dipercaya bahwa Tuhan
Yesus mengajarkan doa bapa kami di gua yang terletak di bawah gereja. Saya
awalnya agak sedikit bertanya-tanya, setahu saya Tuhan Yesus mengajarkan doa
bapa kami pada saat mengajarkan ucapan bahagia di Galilea bukan di dekat
Yerusalem (Matius 6:5-15). Ternyata Tuhan Yesus mengajarkan doa bapa kami dua
kali, di bukit di Galilea dan ketika Yesus dalam perjalanan dari Galilea menuju
Yerusalem (Lukas 11:1-4).
|
Doa Bapa Kami dalam berbagai bahasa |
Terjemahan doa bapa kami dalam
berbagai bahasa (140 bahasa) tercantum pada keramik berwarna warni di sepanjang
tembok luar gereja, termasuk bahasa Indonesia dan bahasa Batak. Bunga mawar
berukuran besar berwarna-warni turut mempercantik halaman gereja ini.
Menuruni bukit Zaitun kami menuju
Gereja Segala banga. Gereja ini dibangun di atas batu yang dipercaya menjadi
tempat Tuhan Yesus berdoa pada malam penderitaan sebelum disalibkan. Di samping
gereja ini terdapat taman Getsemani dengan 8 pohon zaitun berumur sangat tua
(Matius 26:36-46; Matius 26:47-56). Suasana sedih dan penderitaan sangat terasa
sekali di dalam gereja ini dengan interiornya yang agak gelap.
|
Pohon Zaitun berusia tua memenuhi taman Getsemani
|
Banyak negara yang turut
berpartisipasi dalam pembangunan gereja ini, oleh karena itu disebut gereja
segala bangsa.
Gereja St Peter Gallicantu
Perjalan dilanjutkan menuju bukit Zion.
Kami mengunjungi Gereja St Peter Gallicantu yang dalam bahasa latin berarti
ayam jantan berkokok. Gereja ini dibangun di bekas rumah imam besar Kayafas
(Imam Besar pada masa Tuhan Yesus). Gereja ini untuk mengingatkan peristiwa
penyangkalan Petrus sebanyak 3 kali (Matius 26:69-75). Pada atap gereja
terdapat lambang ayam dan salib untuk mengingatkan nubuat Tuhan Yesus bahwa
Petrus akan menyangkali Dia tiga kali sebelum ayam jantan berkokok.
Penjara bawah tanah, tempat Tuhan
Yesus ditahan semalamam setelah ditangkap, terdapat di tingkat bawah gereja.
Sel tersebut berbentuk lubang, akses keluar masuk hanyalah lewat bagian atas
lubang, oleh karena itu tahanan dinaikkan dan diturunkan dengan tali pengikat.
|
Gereja St Peter Galicantu
|
Jalan setapak kuno yang pada masa
Tuhan Yesus digunakan sebagai jalan untuk turun dari gunung Zion ke lembah
Kidron, ditemukan di samping gereja. Tuhan Yesus bersama-sama muridnya melewati
jalan ini dalam perjalanan dari ruang perjamuan terakhir sampai ke taman
Getsemani, serta Tuhan Yesus dibawa ke rumah Imam Besar dalam penjagaan pasukan
romawi.
Ruang Cenacle ini terletak pada
lantai atas gedung tingkat dua, di selatan gerbang Zion tembok kota tua
Yerusalem. Dua peristiwa penting terjadi di ruangan ini; perjamuan terakhir
(Matius 26:17-30) dan turunnya roh kudus (pentakosta) (Kisah Para Rasul 2:1-4).
Menurut tradisi gereja mula-mula, ruangan ini merupakan bagian rumah Maria ibu
Yohanes Markus, penulis kitab Markus. Rumah ini juga didatangi Petrus setelah
malaikat Tuhan melepaskan dia dari penjara (Lukas 12:12–16).
Pada lantai bawah Cenacle terdapat
Makam Raja Daud. Situs suci Yahudi yang dibangun oleh tentara salib, untuk
mengingat raja Daud, raja dan pahlawan dalam perjanjian lama. Makam raja Daud
sangat penting bagi orang Yahudi pada tahun 1948 dan 1967. Pada periode ini kota tua Yerusalem dikuasai
Yordania sehingga orang Yahudi tidak
bisa berdoa di tembok ratapan. Oleh karena itu, mereka datang berdoa di makam
raja Daud gunung Zion yang masih dalam penguasaan Israel.
Pengunjung pria dan wanita lewat
pintu yang berbeda untuk masuk ke ruangan makam raja Daud serta pria wajib memakai
tutup kepala kippa.
Meninggalkan Yerusalem kami menuju
Betlehem mengunjungi padang gembala tempat malaikat Tuhan menyampaikan kabar
kelahiran Tuhan Yesus kepada para gembala (Lukas 2:8-20).
|
Mozaik Tuhan Yesus dikunjungi para gembala
|
Terdapat Kapel dengan bentuk
bangunan seperti tenda dihiasi dengan lukisan malaikat Tuhan menyampaikan kabar
baik kepada para gembala, Tuhan Yesus dikunjungi para gembala dan para gembala
merayakan kelahiran Tuhan Yesus. Akustik kapel ini sangat baik, menyanyikan
lagu Natal bersama-sama akan terdengar sangat merdu, setiap hari adalah hari
Natal di kapel ini. Di dekat kapel ini terdapat gua tempat tinggal para gembala
selama menjaga kawanan dombanya.
Gereja Nativity (Gereja Kelahiran Tuhan Yesus)
Perjalanan hari ini diakhiri dengan
mengunjungi gereja Nativity (gereja kelahiran Tuhan Yesus). Satu-satunya cara
masuk ke gereja ini melalui pintu setinggi 1,2 m, sehingga untuk memasuki
gereja ini harus membungkuk, melambangkan kerendahan hati manusia sebelum
memasuki gereja tempat Tuhan merendahkan dirinya dan menjadi manusia (Matius 2:1-20).
Gereja ini merupakan gereja utuh tertua di dunia yang dibangun oleh Kaisar
Justinian pada abad ke 6 serta dibangun di atas gua tempat Tuhan Yesus
dilahirkan.
Alkitab tidak mencatat bahwa Tuhan
Yesus dilahirkan dalam gua, tetapi terdapat catatan referensi berumur 160 M
mengenai gua kelahiran Tuhan Yesus. Sampai sekarang di bukit Yudea, banyak
terdapat keluarga yang tinggal di rumah-rumah kuno yang di depannya terdapat
gua-gua alami untuk kandang hewan.
Ketika Persia menyerang Yerusalem
pada tahun 614, semua gereja di Yerusalem dihancurkan. Mereka tidak
menhancurkan gereja Nativity karena mereka sangat tersentuh melihat mosaik tiga
orang majus dalam baju Persia datang menyembah Tuhan Yesus (Matius 2:1-12).
|
Peziarah antri menuju gua kelahiran Tuhan Yesus
|
Gereja ini termasuk situs warisan
dunia UNESCO sejak tahun 2012. Perbaikan gereja dimulai sejak 2013 dan sampai
sekarang masih terus berlangsung. Dalam ruangan gereja yang masih dalam
perbaikan disana sini, kami antri bersama ratusan peziarah lainnya menuju
lantai bawah gereja. Hampir satu jam kami harus berdiri, berbaris masuk menuju
gua kelahiran Yesus. Lokasi persis Tuhan Yesus dilahirkan ditandai dengan bintang
emas segi 14 bertuliskan dalam bahasa Latin Hic De Virgine
Maria Jesus Christus Natus Est-1717 (Disini Yesus Kristus dilahirkan
perawan Maria-1717).
Hari ini ditutup dengan makan
bersama (5 rombongan HMT) di Restoran Betlehem, diiringi tarian dan music
Palestina. Seru sekali menari bersama.
Hari berikutnya kami mengunjungi
beberapa tempat di Yerikho dan Yerusalem.
Gunung tempat Tuhan Yesus dicobai
iblis setelah berpuasa 40 hari (Matius 4:1-11; Lukas 4:1-13; Markus 1:12-13). Pencobaan
mengubah batu menjadi roti terjadi di gua ditengah-gengah gunung, sedangkan
pencobaan Iblis menawarkan kerajaan dunia bila Tuhan Yesus menyembah Iblis
terjadi pada puncak gunung. Tiga kali Iblis mencobai Tuhan Yesus semua dijawab
dengan mengutip ayat pada kitab Ulangan.
|
Gunung Pencobaan
|
Gunung ini terletak 5 km sebelah
tenggara dari kota Yerikho. Pada gunung batu ini terdapat biara gereja Ortodoks
Yunani. Kami menikmati pemandangan gunung ini dari kejauhan, dari arah toko
kurma Medjool. Kurma Medjool Yerikho berukuran besar dengan daging buah yang
tebal dan rasa yang manis.
Yerikho adalah kota tertua dan
terendah (250 m dibawah permukaan laut) di dunia. Rute perjalanan Galilea
menuju Yerusalem pada masa Tuhan Yesus, melewati Yerikho oleh karena itu Tuhan
Yesus beberapa kali melewati kota ini. Pohon sycamore yang dipanjat Zakeus
pemungut cukai (dipanjat karena badannya terlalu pendek untuk melihat Tuhan
Yesus di kerumunan orang), dapat kita diihat di dekat pusat kota (Lukas
19:1-10). Perumpamaan orang Samaria yang baik hati juga terjadi kota Yerikho
(Lukas 10:25-37).
Israel membangun tembok pemisah yang
sangat tinggi antara wilayah Israel dan tepi barat Palestina, untuk keluar
masuk Israel menuju Palestina melalui cek point yang dijaga ketat. Hanya pada
kota Yerikho Israel tidak membangun tembok pemisah karena Israel takut dengan
kutukan Yosua terhadap Yerikho “Pada waktu itu bersumpahlah
Yosua, katanya: "Terkutuklah di hadapan TUHAN orang yang bangkit untuk
membangun kembali kota Yerikho ini; dengan membayarkan nyawa anaknya yang
sulung ia akan meletakkan dasar kota itu dan dengan membayarkan nyawa anaknya
yang bungsu ia akan memasang pintu gerbangnya! " (Yosua
6:26).
Ditengah teriknya matahari, kami
memandang perbukitan batu tempat ditemukan gulungan laut mati (dokumen Yahudi dalam
bahasa Ibrani, Yunani dan Aramaik) dari kejauhan. Penjaga ternak kambing suku
Bedouin yang pertama kali menemukan gulungan laut mati pada tahun 1947, ketika
dia melemparkan batu ke gua-gua diperbukitan ini untuk memancing ternaknya yang
hilang keluar, yang terdengar justru bunyi tembikar pecah. Penjaga ternk
tersebut kemudian masuk ke gua dan menemukan 7 kendi berisi gulungan terbungkus
linen yang tersimpan disana selama hampir 2000 tahun.
|
Gua Batu Qumran
|
Sekarang sudah ditemukan 12 gua
berisi 850 gulungan. Gulungan ini berisi penggalan setiap kitab dalam perjanjian
lama kecuali kitab Ester dan ditulis pada 300 SM sampai 68 M. Penemuan ini
berarti sangat penting karena merupakan naskah kitab perjanjian lama yang
paling tua, 1000 tahun lebih tua dari naskah kitab perjanjian lama yang ada
sebelumnya. Gulungan laut mati ini mengkonfirmasi keakuratan kitab perjanjian
lama yang ada sebelumnya karena tidak ditemukan perbedaan yang signifikan.
Gulungan kitab ini ditulis oleh
sekte Essenes Yahudi yang mengasingkan diri di Qumran. Sekte ini dengan taat mempelajari
hukum Yahudi terus-menerus, tanpa wanita, tanpa keinginan seksual dan tanpa
uang, serta mereka menjalani ritual dan menyalin kitab perjanjian lamam dengan
sangat hati-hati. Kami menonton film pendek mengenai sekte Essenes ini serta melihat
replika gulungan laut mati serta tempat tinggal mereka Dalam film itu
digambarkan bahwa kemungkinan besar Yohanes Pembatis adalah salah satu anggota
sekte Essenes.
Kami juga bisa berbelanja di Qumran
shop yang menyediakan produk-produk kecantikan olahan dari laut mati. Masker
laut mati sangat efektif menghilangkan racun-racun dari kulit, mengencangkan
kulit dengan anti oksidan dan juga menghaluskan kulit.
Berenang di laut mati menjadi tujuan
selanjutnya. Laut ini terletak di daratan paling rendah dari permukaan laut,
sehingga air di dalamnya tidak bergerak tidak dapat mengalir. Ikan tidak dapat
hidup karena kandungan mineral dan garamnya sangat tinggi 32-33% (kadar garam air
laut rata-rata 3,5%). Lumpur laut mati menjadi bahan baku pembuatan masker laut
mati yang mahal. Beberapa dari kami melumurkan lumpur ke wajah dan seluruh
tubuh, sambil berenang terlentang (tiduran) dan tidak tenggelam tetapi
hati-hati terkena mata dan terminum, perih sekali dan sangat asin
|
Berlumuran lumpur di Laut mati
|
Gereja ini dibangun oleh tentara salib pada lokasi yang dipercaya sebagai tempat tinggal orang tua bunda Maria (Anna
dan Yoakim), ibu Tuhan Yesus serta tempat kelahiran bunda Maria. Gereja ini terletak
50 m dari gerbang singa, kota tua Yerusalem. Pepohonan, semak dan bunga-bunga
yang indah, mempercantik halaman gereja
|
Gereja St Anna
|
Gereja ini memiliki tembok yang
tebal sehingga tampak seperti benteng.Suara kami yang pas-pasan terdengar
sangat merdu dalam gereja ini karena akustiknya yang baik.
Kolam Bethesda yang bersebelahan
dengan gereja St Anna menjadi tempat Tuhan Yesus menyembuhkan orang lumpuh,
yang selama 38 tahun menunggu seseorang menolong dia ke kolam ketika airnya
mulai bergoncang karena dipercaya memiliki kekuatan penyembuhan (Yohanes 5
:2-18).
|
Kolam Bethesda
|
Tuhan Yesus bertanya pada orang
lumpuh itu “Maukah engkau sembuh” (ayat 6), karena orang lumpuh ini sering
mendapatkan uang dari orang-orang yang melewati kolam ini menuju bait Allah.
Bila Ia sembuh, dia tidak lagi akan mendapat uang dari orang-orang tersebut.
Oleh karena itu Tuhan Yesus menanyakan kesungguhan hatinya mengenai kesembuhan
itu.
Memasuki jalan-jalan sempit kota tua
Yerusalem, kami melalui jalan salib, rute perjalanan kesengsaraan Tuhan Yesus
menuju golgota (tempat Tuhan Yesus disalibkan. Jalan ini sekarang berupa jalan
sempit yang kiri kanannya dipenuhi toko-toko penjual cenderamata. Setiap hari
jumat sore ribuan orang Kristen mengikuti prosesi dan berhenti di 14 stasi.
|
Pemberhentian ke tiga
|
Pemberhentian pertama terletak di
sekolah Umariyya. Pada masa Tuhan Yesus sekolah ini adalah benteng Anatolia.
Pontius Pilatus tinggal di benteng ini selama perayaan paskah (biasanya tinggal
di Kaesarea maritima), untuk mengawasi banyaknya orang Yahudi yang berdatangan
ke bait Alla untuk merayakan paskah (bait Allah terlihat jelas dari benteng
ini). Kerumunan massa berpotensi menimbulkan kekacauan (sering sekali terjadi
pemberontakan) karena orang Yahudi membenci Romawi. Pontius Pilatus menjatuhkan
hukuman salib pada Tuhan Yesus di benteng ini dan sekarang menjadi stasi
(pemberhentian) pertama via dolorosa.
Perjalanan kami hanya sampai ke
stasi ke tujuh menyusuri jalan salib (via dolorosa).
Tuhan Yesus bernubuat tentang bait Allah dalam Markus 13:2
“Lalu Yesus berkata
kepadanya: "Kaulihat gedung-gedung yang hebat ini? Tidak satu batupun
akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan."
Saya mengira tembok ratapan adalah
dinding bait Allah yang ada pada zaman Tuhan Yesus, sehingga saya
mempertanyakan kebenaran nubut Tuhan Yesus di atas.
Ternyata tembok ratapan adalah
tembok luar halaman yang mengelilingi bait Allah. Sesuai nubut Tuhan Yesus bait
Allah sudah hancur lebur tidak tersisa oleh tentara Romawi pada tahun 70 M (Tidak
satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain, semuanya akan diruntuhkan).
Kami harus melewati metal detector untuk memasuki kawasan tembok ratapan. Sayang sekali kami
hanya bisa melihat dari jauh tembok ratapan tidak bisa mendekat karena halaman
di sekitarnya dibuat panggung untuk perayaan kemerdekaan Israel.
|
Persiapan perayaan ulang tahun Israel di tembok Ratapan
|
Lokasi Bait Allah pada zaman Tuhan sekarang
ini berdiri masjid Al-Aqsa (kubah abu-abu) dan dome of rock (kubah batu
berwarna emas) (Sayang sekali kami tidak mengunjungi tempat ini). Raja Salomo
membangun bait Allah pertama kali pada tahun 950 SM (1 Raja-Raja 5-6) di lokasi
ini yang dipercaya merupakan gunung Moria, gunung tempat iman Abraham diuji
untuk mengorbankan Ishak (Kejadian 22:1-19). Sampai 360 tahun kemudian, bait
Allah dihancurkan oleh Babilonia dan bangsa Israel dibuang ke pembuangan.
Kembali dari pembuangan, bangsa Israel membangun kembali bait Allah.
Bait Allah pada masa Tuhan Yesus
dibangun oleh Herodes (20 SM). Sesuai dengan nubuat Tuhan Yesus, bait Allah dihancur
leburkan tidak tersisa pada 70 M oleh tentara Romawi dan bangsa Israel dibawa
ke pembuangan sekali lagi. Tempat ini kemudian dilupakan dan digunakan sebagai
pembuangan sampah.
Setelah Arab Muslim menguasai
Yerusalem pada abad ke 7, dibangunlah masjid Al-aqsa dan dome of rock. Bangsa
Israel berhasil mengambil alih lokasi bait Allah dari Yordania setelah perang 6
hari 1967. Akan tetapi Israel tetap menyerahkan pengelolaan tempat ini pada yayasan
Islam Waqf. Pemerintah Israel sendiri melarang upaya pembangunan kembali bait
Allah, karena tempat ini sudah najis hanya Mesias yang bisa mentahirkan
kembali, baru kemudian bait Allah bisa dibangun.
Tempat terakhir yang kami kunjungi
di Yerusalem, Garden Tomb. Kami bahkan datang sebelum pintu dibuka. Penuh
dengan pepohonan dan bunga-bunga yang rapi dan indah, tempat ini sangat cocok
untuk doa dan refleksi untuk mengingat peristiwa penyaliban, kematian dan
kebangkitan Tuhan Yesus (Matius 27:57-66 dan Matius 28:1-10). Kuburan menghiasi
bagian dalam taman serta gunung yang mirip tengkorak di depan pagar taman. Bagi
penganut Kristen Protestan lebih menyenangi tempat ini dibanding gereja Holy
Sepulchre, akan tetapi sebenarnya tidak ada cukup bukti untuk menyatakan lokasi
ini adalah lokasi pasti Tuhan Yesus dimakamkan.
|
Kuburan kuno di Garden of Tomb
|
Demikian perjalan Betlehem dan Yerusalem. Lanjut menuju
Galilea (tempat Tuhan Yesus dibesarkan dan mengajar). Perjalanan di Galilea
dalam bagian berikutnya.
Pustaka : http://www.seetheholyland.net