Dari
hari sabtu sebelumnya, saya meniatkan bangun pagi untuk ikut car free day Thamrin Sudirman. Walaupun
mata terasa berat, terkantuk-kantuk tetap berusaha bangun pagi lanjut menuju
halte busway. Lama ditunggu bus transjakarta tujuan dukuh atas belum juga
datang, untung saja ada papan petunjuk kedatangan bus yang ketepatan waktunya
dapat dipercaya di halte busway sehingga kita bisa tau kapan bus akan datang
dan tujuannya ke mana. Akhirnya saya naik transjakarta jurusan Ancol, karena
transjakarta tujuan dukuh atas menurut papan petunjuk masih lama dan kemungkinan akan sangat berdesakan di bus.
Saya
pindah bus tujuan Harmoni di halte busway Senen. Banyak juga penumpang yang
turun di halte Harmoni karena ingin mengikuti car free day. Awalnya saya mengira car
free day sudah dimulai dari perempatan Harmoni ke arah Monas, oleh karena
itu saya agak kesal juga karena banyak mobil yang lewat di depan halte busway
Monas, padahal banyak sekali pejalan kali yang lewat dan terpaksa harus minggir
ke trotoar. Tetapi sebenarnya car free day dimulai dari persimpangan jalan
Thamrin-Medan Merdeka sampai Bundaran Senayan.
Banyak sekali warga yang ikut car free day hari
minggu ini, jalanan penuh sekali. Dikiri kanan jalan banyak sekali pedagang
berjualan, makanan, minuman, buah-buahan dan segala macam pernak-pernik, saking
banyaknya pedagang berjualan sampai mengambil 2 jalur jalan, akibatnya jalan
semakin sempit penuh sesak dengan begitu banyak warga.
Car free day banyak dimanfaat perusahaan, kementrian
dan organisasi masyarakaat untuk mengadakan berbagai macam kegiatan. Pada hari
ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengadakan jalan santai untuk karyawannya,
dengan kaos seragam mereka turut memenuhi jalan. Ada juga peringatan hari pertolongan pertama sedunia kerja sama PMI dan handsaplast, anak-anak SD berbaris rapi membawa spanduk kampanye pertolongan pertama pada Kecelakaan (P3K).
Pawai berjalanan dengan menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di
Indonesia. Isu Rohingya yang sedang panas juga mendorong beberapa organisasi kemasyarakatan
dan mahasiswa meminta sumbangan untuk Rohingya (tetapi tidak ada jaminan apakah
sumbangan akan sampai ke Rohingya), pengamen dengan berbagai gaya, mulai dari
yang cacat (buta) memainkan alat musik dan juga ondel-ondel Jakarta.
Beberapa
warga bahkan membawa anjing peliharaannya yang sangat lucu. Keramaian dan
kepadatan warga terlihat jelas bila kita naik ke atas jembatan penyebrangan
baik di bundaran Hotel Indonesia dan Tosari. Sepanjang jalan juga dihiasi umbul-umbul dan beberapa spot foto bertema Asian Games ke 18 yang akan diadakan di Jakarta Palembang pada 18.8.18 (semua serba 18 angka cantik).
Setelah halte busway Dukuh Atas kepadatan warga
berkurang. Warga bisa lebih leluasa berolahraga, lari, bersepeda dan berjalan. Rute
dari halte busway Dukuh atas sampai bundaran senayan sepertinya khusus untuk
warga yang serius berolah raga. Pemandangan bundaran taman semanggi yang sedang
disirami semprotan air otomatis dan simpang susun semanggi menyejukkan hati. Di
kiri-kanan jalan juga sangat lengang tidak banyak pedagang berjualan. Kepadatan
pedagang makanan dan sebagainya bisa kita temukan di sekitar halte busway
Gelora Bung Karno (GBK) dan fx plaza.
Total jarak car free day kurang lebih 10 km.
Lelah berjalan sejauh itu saya menyempatkan sarapan di salah satu tenda penjual
makanan di depan FX mall. Saya mencoba nasi khas Aceh, warna nasinya kehijauan
dengan lauk ikan asin dan telur balado. Rasanya mirip nasi uduk dengan bumbu
dan santan yang kuat sehingga terasa lebih asin.
Sejarah Car
Free Day
Car free day pertama kali digelar pada 23 Mei 2002 yang
diadakan oleh Koalisi LSM lingkungan. Awalnya car free day Thamrin Sudirman diadakan
pada hari minggu terakhir di setiap bulan selama 8 jam dari 06.00 sampai 14.00
WIB. Adanya keluhan warga membuat waktu pelaksanaan dikurangi 2 jam sejak
Minggu, 26 April 2009. Pada tahun 2011 pelaksanaan car free day meningkat menjadi dua kali sebulan. Selanjutnya sejak
Minggu 13 Mei 2012 sampai sekarang car
free day diadakan setiap hari minggu dari pukul 06.00 sampai 11.00.
Beberapa jalan lain
selain Thamrin-Sudirman juga mengadakan car
free day yaitu : kota tua Jakarta Barat, Jalan Pemuda (persimpangan Arion
sampai persimpangan Pemuda-Bekasi Raya) Jakarta Timur, Jalan Lenteng Agung
Timur Jakarta Selatan dan Jalan Boulevard Kelapa Gading (dari bundaran La Piazza
sampai dengan tugu Summarecon) Jakarta Utara.
Semoga Car Free Day terus terlaksana setiap
minggu. Sebuah hiburan menarik untuk seluruh warga Jakarta, yang menyehatkan
dengan berolahraga dan juga mengurangi polusi disekitar Thamrin dan Sudirman.