Tampilkan postingan dengan label Jakarta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jakarta. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 September 2017

Car Free Day Jakarta Thamrin Sudirman

Dari hari sabtu sebelumnya, saya meniatkan bangun pagi untuk ikut car free day Thamrin Sudirman. Walaupun mata terasa berat, terkantuk-kantuk tetap berusaha bangun pagi lanjut menuju halte busway. Lama ditunggu bus transjakarta tujuan dukuh atas belum juga datang, untung saja ada papan petunjuk kedatangan bus yang ketepatan waktunya dapat dipercaya di halte busway sehingga kita bisa tau kapan bus akan datang dan tujuannya ke mana. Akhirnya saya naik transjakarta jurusan Ancol, karena transjakarta tujuan dukuh atas menurut papan petunjuk masih lama dan  kemungkinan akan sangat berdesakan di bus.
Bundaran HI
Saya pindah bus tujuan Harmoni di halte busway Senen. Banyak juga penumpang yang turun di halte Harmoni karena ingin mengikuti car free day.  Awalnya saya mengira car free day sudah dimulai dari perempatan Harmoni ke arah Monas, oleh karena itu saya agak kesal juga karena banyak mobil yang lewat di depan halte busway Monas, padahal banyak sekali pejalan kali yang lewat dan terpaksa harus minggir ke trotoar. Tetapi sebenarnya car free day dimulai dari persimpangan jalan Thamrin-Medan Merdeka sampai Bundaran Senayan.
 
Keramaian warga di car free day
Banyak sekali warga yang ikut car free day hari minggu ini, jalanan penuh sekali. Dikiri kanan jalan banyak sekali pedagang berjualan, makanan, minuman, buah-buahan dan segala macam pernak-pernik, saking banyaknya pedagang berjualan sampai mengambil 2 jalur jalan, akibatnya jalan semakin sempit penuh sesak dengan begitu banyak warga.

Car free day banyak dimanfaat perusahaan, kementrian dan organisasi masyarakaat untuk mengadakan berbagai macam kegiatan. Pada hari ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengadakan jalan santai untuk karyawannya, dengan kaos seragam mereka turut memenuhi jalan. Ada juga peringatan hari pertolongan pertama sedunia kerja sama PMI dan handsaplast, anak-anak SD berbaris rapi membawa spanduk kampanye pertolongan pertama pada Kecelakaan (P3K). Pawai berjalanan dengan menggunakan pakaian adat dari berbagai daerah di Indonesia. Isu Rohingya yang sedang panas juga mendorong beberapa organisasi kemasyarakatan dan mahasiswa meminta sumbangan untuk Rohingya (tetapi tidak ada jaminan apakah sumbangan akan sampai ke Rohingya), pengamen dengan berbagai gaya, mulai dari yang cacat (buta) memainkan alat musik dan juga ondel-ondel Jakarta. 

Beberapa warga bahkan membawa anjing peliharaannya yang sangat lucu. Keramaian dan kepadatan warga terlihat jelas bila kita naik ke atas jembatan penyebrangan baik di bundaran Hotel Indonesia dan Tosari. Sepanjang jalan juga dihiasi umbul-umbul dan beberapa spot foto bertema Asian Games ke 18 yang akan diadakan di Jakarta Palembang pada 18.8.18 (semua serba 18 angka cantik).


Hari Pertolongan Pertama Sedunia
Setelah halte busway Dukuh Atas kepadatan warga berkurang. Warga bisa lebih leluasa berolahraga, lari, bersepeda dan berjalan. Rute dari halte busway Dukuh atas sampai bundaran senayan sepertinya khusus untuk warga yang serius berolah raga. Pemandangan bundaran taman semanggi yang sedang disirami semprotan air otomatis dan simpang susun semanggi menyejukkan hati. Di kiri-kanan jalan juga sangat lengang tidak banyak pedagang berjualan. Kepadatan pedagang makanan dan sebagainya bisa kita temukan di sekitar halte busway Gelora Bung Karno (GBK) dan fx plaza.

Total jarak car free day kurang lebih 10 km. Lelah berjalan sejauh itu saya menyempatkan sarapan di salah satu tenda penjual makanan di depan FX mall. Saya mencoba nasi khas Aceh, warna nasinya kehijauan dengan lauk ikan asin dan telur balado. Rasanya mirip nasi uduk dengan bumbu dan santan yang kuat sehingga terasa lebih asin.
Keramaian Pedagang di FX Plaza
Sejarah Car Free Day

Car free day pertama kali digelar pada 23 Mei 2002 yang diadakan oleh Koalisi LSM lingkungan. Awalnya car free day Thamrin Sudirman diadakan pada hari minggu terakhir di setiap bulan selama 8 jam dari 06.00 sampai 14.00 WIB. Adanya keluhan warga membuat waktu pelaksanaan dikurangi 2 jam sejak Minggu, 26 April 2009. Pada tahun 2011 pelaksanaan car free day meningkat menjadi dua kali sebulan. Selanjutnya sejak Minggu 13 Mei 2012 sampai sekarang car free day diadakan setiap hari minggu dari pukul 06.00 sampai 11.00.

Beberapa jalan lain selain Thamrin-Sudirman juga mengadakan car free day yaitu : kota tua Jakarta Barat, Jalan Pemuda (persimpangan Arion sampai persimpangan Pemuda-Bekasi Raya) Jakarta Timur, Jalan Lenteng Agung Timur Jakarta Selatan dan Jalan Boulevard Kelapa Gading (dari bundaran La Piazza sampai dengan tugu Summarecon) Jakarta Utara.
Semoga Car Free Day terus terlaksana setiap minggu. Sebuah hiburan menarik untuk seluruh warga Jakarta, yang menyehatkan dengan berolahraga dan juga mengurangi polusi disekitar Thamrin dan Sudirman.


Senin, 18 September 2017

Taman Suropati Menteng peninggalan Belanda yang tetap terjaga



Taman Suropati Menteng
Jam 6 pagi, di hari minggu, jalanan yang biasanya selalu ramai dan macet terlihat lebih lengang dan sepi. Udara yang terhirup terasa lebih segar, saat yang tepat berjalan santai di trotoar Jakarta yang lebar dan rapi. Terasa lebih aman, tidak terusik dari kendaraan bermotor yang sering kali berjalan di trotoar.

Setelah berjalan sekitar 4 km, kami sampai di taman Suropati Menteng. Begitu banyak warga, tua, muda dan anak-anak yang berolah raga atau sekedar duduk-duduk bersantai menikmati keindahan taman. Saya berlari kecil di jogging track yang mengelilingi taman. Lelah berlari, saya duduk di kolam air terjun sambil memandang burung merpati yang beterbangan hinggap di sangkarnya, bunga dan tanaman segar serta monumen ASEAN. Sangat menyejukkan melihat banyak anak-anak kecil bermain bersama orang tua. Kebersihan taman ini yang tetap terjaga oleh petugas kebersihan juga membuat betah berlama-lama.
Yoga di Taman Suropati

Sekelompok warga juga terlihat berolah raga bersama di tengah taman menirukan gerakan-gerakan Yoga dari instruktur. Kelompok lain yang lebih kecil berlatih pernapasan Tai Chi. Taman Suropati yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda, tetap menjadi favorit warga untuk bercengkrama menikmati hari libur. 

Sejarah Taman Suropati

Taman Suropati adalah taman di kawasan Menteng peninggalan zaman penjajahan Belanda. Kawasan Menteng sendiri adalah real estate pertama di Hindia Belanda (Indonesia). Taman ini dibangun pada tahun 1920 dengan meratakan bukit. Dahulu taman ini bernama Burgemeester Bisschopplein diilhami nama walikota Batavia pertama, GJ Bisschop yang menjabat pada tahun 1916-1920. Taman Suropati yang kita nikmati sekarang adalah hasil renovasi pada tahun 2009-2010, serta bangku taman Jokowi dipasang pada tahun 2014.

Monumen Solidaritas ASEAN

Taman Suropati juda dihiasi instalasi seni berupa monumen solidaritas yang dibuat oleh seniman patung dari 6 (enam) negara ASEAN sebagai bentuk kerjasama di bidang kebudayaan antarbangsa ASEAN. Pembangunan monument ini merupakan tindak lanjut  workshop seni rupa pada tahun 1982 di Singapura. Monumen ASEAN terdiri dari 6 patung yang mengekspresikan semangat ASEAN yaitu : 



“Rebirth” karya Luis E. Yee Jr dari Pilipina. Patung berbentuk tonggak-tonggak kayu yang ditanam ke tanah. Patung ini seakan meramalkan transformasi ASEAN dari organisasi yang longgar menjadi organisasi berdasarkan hukum dan berorientasi kepada masyarakat. “the Spirit of ASEANkarya Wee Beng Chong dari SingapuraPatung berbentuk tiang yang patah-patah namun tetap merupakan kesatuan. “Harmony” karya Hj. Latirf Aspar dari Brunei Darusalam. Patung berbentuk mirip lambang ASEAN dengan lambang Brunei ditengahnya. “Fraternity” karya Nonthivathn Chandhanaphalin dari Thailand. Patung yang menggambarkan keakraban dua orang. “Peace, Harmony and One” karya Lee Kian Seng dari Malaysia. Patung bernuansa Jepang. “Peace” karya Sunaryo dari Indonesia. Patung berbentuk sosok tubuh manusia yang terdistorsi sedemikian rupa sehingga bentuk manusianya hilang.

Anak-anak bermain 

Keasrian dan keindahan taman Suropati tetap menarik perhatian warga untuk berkunjung. Semoga keindahan taman ini tetap terjaga sebagai alternatif tempat berkumpul warga yang murah tanpa harus ke mall yang mengepung Jakarta.