Ia
berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja
kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka
gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu (Matius 17 : 20 ).
Dulu
saya menganggap ayat ini hanyalah kiasan tidak benar-benar akan terjadi. Ayat
ini hanya untuk menggambarkan bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil bila
kita beriman padaNya. Bagaimana
bila hidup mati umat Tuhan ditentukan apakah imannya mereka sanggup memindahkan gunung untuk membuktikan kebenaran ayat ini?. Apakah Tuhan akan menunjukkan kekuasaanNya?.
Firaun memimpin peradaban
Mesir sejak 3150 SM. Sungai Nil membuat daerah disepanjang alirannya sangat subur, menjadikan Mesir salah satu pusat peradaban dunia. Pada abad ke 6 SM, Mesir dikalahkan oleh kerajaan Persia dan
berturut-turut bangsa asing silih berganti menguasai Mesir (Makedonia, Romawi,
dan kalifah Muslim). Mesir takluk pada kekuasaan Muslim pada abad ke 6 M sampai
sekarang.
Kekristenan
di Mesir dimulai sejak abad 1 M, disebarkan oleh rasul Markus (salah satu dari 12 rasul murid Tuhan Yesus). Kekristenan bertumbuh sangat pesat dengan pusatnya kota Alexandria. Orang Kristen di Mesir dikenal dengan sebutan Koptik karena mereka masih mempertahankan bahasa koptik (bahasa yang umum digunakan di Mesir pada masa Romawi).
Salah satu kalifah muslim yang berkuasa di Mesir adalah kalifah Fatimid. Kalip Al-Muizz
Lidenillah menjadi penguasa kalifah Fatimid pada tahun 972-975 M. Kalip ini sangat suka mengundang pemimpin-pemimpin agama untuk mengadakan debat, Abraham
dari Syria paus gereja Koptik Alexandria dan Yaqub ibn Killis orang Yahudi.
Beberapa kali debat, Paus Abraham selalu menang. Sehingga menimbulkan
kebencian luar biasa dalam diri Yaqub ibn Killlis. Oleh karena itu, dia berusaha
mencari cara untuk mengalahkan paus Abraham sekaligus membinasakan orang Koptik.
Yaqub
ibn Killis kemudian menemui kalip untuk menyampaikan bahwa dia menemukan
ayat dalam alkitab yaitu siapapun yang memiliki iman sebesar biji sesawi dapat
memindahkan gunung (Matius 17:20). Oleh karena itu, dia menuntut orang koptik untuk membuktikan iman mereka dengan memindahkan gunung. Bila
mereka tidak dapat membuktikan imannya, berarti kekristenan tidak benar dan mereka harus dihukum berat.
Kalip
setuju dengan Yaqub ibn Killis dengan pemikiran bila gunung Mokattam
dipindahkan maka ke arah timur akan memperluas kota Kairo. Tetapi bila gunung
Mokattam tidak dapat dipindahkan, berarti Kekristenan tidak benar dan
harus dilenyapkan.
Kalip
Al-Muizz Lidenillah memanggil paus Abraham untuk membicarakan ayat ini dan
memberikan 4 pilihan :
1.
Memindahkan bagian timur gunung
Mukhatam
2.
Masuk agama Islam dan meninggalkan
kekristenan
3. Keluar dari Mesir
4.
Semua orang koptik dihukum mati.
Paus
Abraham meminta waktu 3 hari untuk memberi jawaban. Paus mengirimkan surat kepada uskup, pastur dan orang-orang Koptik disekitar Kairo untuk berpuasa 3 hari berturut-turut, dan berdoa karena gereja dalam bahaya. Dalam keadaan terjepit, tidak berdaya dan putus asa mereka terus berdoa, berpuasa, berkumpul di gereja memohon belas kasihan dan pertolongan Tuhan. Paus
Abraham bersama para pastur berkumpul, berdoa dan berpuasa di gereja gantung
(Saint Mary) di kota tua Kairo.
Pagi-pagi pada hari ke tiga, paus bermimpi
bertemu bunda Maria. Bunda Maria memerintahkan paus Abraham keluar
melalui pintu gerbang besi menuju pasar, diperjalanan dia akan bertemu seorang
pria bermata satu sedang membawa kendi berisi air. Paus harus membawa orang itu ke gereja dan melakukan apa yang dia katakan, karena oleh dialah mujizat dapat terjadi.
Paus
Abraham terbangun dan segera melakukan perintah bunda Maria. Diperjalanan ke pasar Paus bertemu St.Simon the Tanner,
ia kemudian menceritakan apa yang dikatakan bunda Maria dalam mimpi kepadanya. St.Simon
the Tanner setuju untuk mengikutinya dan memberi petunjuk apa yang harus dilakukan.
Paus
kemudian memberi tahu Kalip bahwa mereka siap melakukan permintaannya dengan
anugerah Tuhan. Paus Abraham dan St. Simon the Tanner dan rombongan beriringan menuju gunung Mukhatam begitu juga dengan Kalib beserta rombongannya. Setibanya disana, Paus Abraham mengadakan kebaktian diikuti dengan seruan “Kyrie Eleison” (Tuhan kasihani) dari seluruh jemaat. Mereka berlutut berdoa sebanyak 3 kali dan Paus membuat tanda salib pada gunung Mukhatam.
Tiba-tiba
gunung Mukhatam berguncang hebat seolah ada gempa kuat melanda Mesir, dan mulai bergerak, terangkat dari tanah. Setiap kali jemaat berdiri setelah berlutut berdoa, gunung Mukhatam terangkat ke atas. Matahari terlihat ditengah gunung yang terangkat dan tanah. Ketika jemaat berlutut, gunung Mukhatam meluncur turun ke tanah dengan ledakan keras. Peristiwa ini terjadi 3 kali.
Lukisan Mujizat Gunung Mokkatam Gereja St Simon The Tanner |
Kalip Al-Muizz Lidenillah menjadi sangat ketakutan dan menyuruh Paus Abraham menghentikan apa yang dia lakukan, bila tidak seluruh kota akan hancur. Kalip akhirnya mengakui bahwa kebenaran iman Kristen. Kalip berjanji akan memenuhi semua permintaan Paus Abraham yaitu membangun kembali gereja St Markorius Abu Sifein dan memperbaiki beberapa gereja di Alexandria dengan kekayaan kalifah.
Untuk memperingati mujizat ini, Paus Abraham menambahkan 3 hari puasa menjelang Natal dari yang sebelumnya 40 hari menjadi 43 hari (25 November-7 Januari). Sampai sekarang tradisi puasa 43 tetap dilakukan. Mereka terus mengingat bahwa Tuhan melindungi dan mengasihi, dalam keadaan apapun Tuhan berkuasa dan sangat sanggup menolong umat Nya, tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Mujizat ini memberi kekuatan dan keteguhan iman bagi gereja Koptik untuk terus percaya pada Tuhan, sekalipun mereka selalu mengalami diskriminasi, sering sekali menjadi korban kekerasan, anak-anak perempuan mereka sering diculik dan dipaksa meninggalkan imannya. “Kyrie Eleison" (Tuhan Kasihani) akan terus mereka serukan.
Sumber :
1. http://www.samaanchurch.com/en/miracle_en.php
2. http://www.copticchurch.net/topics/synexarion/simon-popeabraam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar